Line, perusahaan yang terkenal akan aplikasi messenger, belum terlalu lama mengakuisisi MixRadio dari Microsoft. Kini, belum sampai dua tahun dari akuisisi tersebut, Line sudah memutuskan untuk mengakhiri bisnis dari layanan streaming musik tersebut.
Pengumuman penutupan layanan MixRadio itu diumumkan langsung oleh Line melalui situs resminya.
"Line Corporation, pemilik dan operator dari aplikasi panggilan gratis dan messaging Line, hari ini mengumumkan keputusannya untuk menghentikan operasi dari perusahaan subsidiary MixRadio Limited," tulis Line.
Apa alasan di balik keputusan penutupan tersebut? Line mengungkapkan bahwa performa bisnis yang kurang apik menjadi salah satu alasan dari penutupan layanan MixRadio.
"Melihat tantangan finansial dari pasar streaming musik dan prioritas dari Line Corporation, Line menentukan bawah pertumbuhan di masa depan akan sulit untuk ditentukan dan memutuskan untuk menghentikan layanan MixRadio," lanjut Line.
MixRadio sendiri baru akan dihentikan layanannya dalam beberapa minggu ke depan.
Meski bakal menutup layanan MixRadio, Line sebenarnya masih memiliki layanan streaming musik lainnya, yaitu Line Music. Akan tetapi, layanan tersebut baru tersedia di dua negara saja, Jepang dan Thailand. Belum diketahui apakan layanan ini akan masuk ke Indonesia atau tidak.
Pada Desember 2015, Line mengumumkan akuisisi MixRadio dari Microsoft dengan nilai yang tidak disebutkan.
Aplikasi MixRadio sendiri awalnya hanya beredar di platform milik Microsoft, seperti Windows 8 dan Windows Phone 8. Dalam perkembangannya, ia akhirnya tersedia juga di Android dan iOS.
Layanan MixRadio sebenarnya bukan hasil pengembangan langsung dari Microsoft. Produk tersebut sejatinya milik Nokia, tetapi diserahkan ke Microsoft sebagai bagian perjanjian penjualan bisnis ponsel Nokia pada awal tahun 2014 ini.
Pengumuman penutupan layanan MixRadio itu diumumkan langsung oleh Line melalui situs resminya.
"Line Corporation, pemilik dan operator dari aplikasi panggilan gratis dan messaging Line, hari ini mengumumkan keputusannya untuk menghentikan operasi dari perusahaan subsidiary MixRadio Limited," tulis Line.
Apa alasan di balik keputusan penutupan tersebut? Line mengungkapkan bahwa performa bisnis yang kurang apik menjadi salah satu alasan dari penutupan layanan MixRadio.
"Melihat tantangan finansial dari pasar streaming musik dan prioritas dari Line Corporation, Line menentukan bawah pertumbuhan di masa depan akan sulit untuk ditentukan dan memutuskan untuk menghentikan layanan MixRadio," lanjut Line.
MixRadio sendiri baru akan dihentikan layanannya dalam beberapa minggu ke depan.
Meski bakal menutup layanan MixRadio, Line sebenarnya masih memiliki layanan streaming musik lainnya, yaitu Line Music. Akan tetapi, layanan tersebut baru tersedia di dua negara saja, Jepang dan Thailand. Belum diketahui apakan layanan ini akan masuk ke Indonesia atau tidak.
Pada Desember 2015, Line mengumumkan akuisisi MixRadio dari Microsoft dengan nilai yang tidak disebutkan.
Aplikasi MixRadio sendiri awalnya hanya beredar di platform milik Microsoft, seperti Windows 8 dan Windows Phone 8. Dalam perkembangannya, ia akhirnya tersedia juga di Android dan iOS.
Layanan MixRadio sebenarnya bukan hasil pengembangan langsung dari Microsoft. Produk tersebut sejatinya milik Nokia, tetapi diserahkan ke Microsoft sebagai bagian perjanjian penjualan bisnis ponsel Nokia pada awal tahun 2014 ini.
0 Response to "Dibeli dari Microsoft, MixRadio Mati di Tangan Line"
Posting Komentar